Kompos : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya
Pengertian
Kompos adalah sekumpulan bahan organik yang telah mengalami proses pelapukan karena adanya interaksi berupa penguraian oleh mikroorganisme yang berupa bakteri pembusuk yang bekerja di dalam bahan organik tersebut.
![]() |
Kompos |
Proses pelapukan bahan organik tersebut akan terjadi secara alami oleh mikroorganisme yang akan tumbuh subur pada lingkungan yang basah dan lembab, tetapi kehadiran kompos dapat membantu mempercepat proses pelapukan.
Jenis Pupuk Kompos
Melansir pertanian.go.id pengelompokan jenis-jenis pupuk ini bisa dilihat dari tiga aspek, yaitu :
- Proses pembuatannya, yaitu ada kompos aerob dan anaerob.
- Dekomposernya, ada kompos yang menggunakan mikroorganisme ada juga yang memanfaatkan aktivitas makroorganisme.
- Bentuknya ada yang berbentuk padat dan ada juga yang cair.
Berikut ini beberapa contoh dari jenis-jenis kompos yang umum dipakai, antara lain:
1. Pupuk kompos aerob
Pupuk kompos aerob dibuat melalui proses biokimia yang melibatkan oksigen. Bahan baku utama pembuatan pupuk aerob adalah sisa tanaman, kotoran hewan atau campuran keduanya. Proses pembuatannya memakan waktu 40-50 hari, untuk lebih jelasnya silahkan baca cara membuat kompos. Lamanya waktu dekomposisi tergantung dari jenis dekomposer dan bahan baku pupuk.
2. Pupuk bokashi
Pupuk bokashi merupakan salah satu tipe pupuk anaerob yang paling terkenal. Ciri khas pupuk bokashi terletak pada jenis inokulan yang digunakan sebagai starter-nya, yaitu efektif mikroorganisme (EM4) . Inokulan ini terdiri dari campuran berbagai macam mikroorganisme pilihan yang bisa mendekomposisi bahan organik dengan cepat dan efektif.
3. Vermikompos
Vermikompos merupakan salah satu produk kompos yang memanfaatkan makroorganisme sebagai pengurai. Makroorganisme yang digunakan adalah cacing tanah dari jenis Lumbricus atau jenis lainnya. Vermikompos dibuat dengan cara memberikan bahan organik sebagai pakan kepada cacing tanah. Kotoran yang dihasilkan cacing tanah inilah yang dinamakan vermikompos. Jenis organisme lain yang bisa digunakan untuk membuat kompos adalah belatung (maggot black soldier fly).
4. Pupuk organik cair
Pupuk organik cair dibuat dengan cara pengomposan basah. Prosesnya bisa berlangsung aerob ataupun anaerob. Pupuk organik cair dibuat karena lebih mudah diserap oleh tanaman. Dari beberapa praktek, pupuk organik cair lebih efektif diberikan pada daun dibanding pada akar (kecuali pada sistem hidroponik). Penyemprotan pupuk organik cair pada daun harus menggunakan takaran atau dosis yang tepat. Pemberian dosis yang berlebihan akan menyebabkan kelayuan daun dengan cepat. Untuk mengetahui cara membuatnya silahkan baca cara membuat pupuk organik cair.
![]() |
Pemanfaatan Kompos |
Manfaat Pupuk Kompos untuk Tanaman, yakni:
1. Sebagai Sumber Nutrisi Tanaman
Tanah yang saling melekat antara debu, pasir, dan liat adalah menandakan tanah yang memiliki kualitas bagus. Kompos dapat digunakan untuk merekatkan tanah lalu dapat menjadi penyeimbang tingkat kerekatan tanah, dan menarik mikroorganisme yang terdapat di dalam tanah yang dapat membuat tanah menjadi gembur.
Unsur hara dibutuhkan untuk membuat tanah subur. Terdapat tiga golongan unsur hara, yaitu:
- Unsur Hara Mikro: beberapa yang termasuk ke dalam unsur hara mikro adalah seng (Zn), tembaga (Cu), Mangan (Mn), klor (Cl), dan molibdenum (Mo)
- Unsur Hara Makro Primer: unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah banyak, seperti P,K, dan N
- Unsur Hara Makro Sekunder: unsur hara yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit, seperti kalsium (Ca), belerang (S), dan magnesium (Mg)
2. Meningkatkan Ketersediaan Unsur Mikro
Unsur mikro yang terkandung di dalam kompos dibutuhkan untuk kesuburan tanah. Beberapa diantaranya adalah Zn, Cu, Mn, Mo, dan Fe.
3. Meningkatkan Kapasitas Tukar Kation (KTK)
KTK adalah sifat kimia yang memiliki kaitan yang erat dengan tanah yang subur. Kandungan KTK tinggi yang terdapat pada tanah akan lebih mampu untuk menyediakan unsur hara daripada tanah yang memiliki kandungan KTK rendah.
Kompos dapat menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan kadar KTK karena kompos dapat meningkatkan aktivitas biologi tanah. Mikroorganisme yang terdapat pada kompos bisa membuat tanah menjadi seimbang yang berarti tidak terlalu lembab maupun tidak terlalu kering dan menjadi sejuk.
4. Meningkatkan pH Tanah pada Tanah yang Asam
Hujan berkepanjangan dapat mengakibatkan tanah menjadi asam. Hal ini dikarenakan ion-ion yang terdapat pada tanah seperti Mg, Ca, K, dan P tercuci oleh air hujan.
Tanah yang asam membuat fosfor (P) terikat pada A1, lalu tanah yang asam mengandung oksigen (O2) dalam jumlah yang sedikit sehingga bakteri aerob yang terdapat pada tanah tidak dapat menguraikan bahan-bahan organik dalam tanah.
Selain manfaatnya terhadap tanaman, penggunaan pupuk kompos juga dapat memberikan manfaat secara langsung maupun tidak langsung pada beberapa aspek lainnya.
Diantaranya adalah mengurangi limbah, mengurangi biaya untuk transportasi dan penimbunan limbah, memiliki nilai jual yang terbilang tinggi jika sudah diolah menjadi pupuk kompos, dan mengurangi polusi udara karena pembakaran limbah dan mengurangi pelepasan gas metana ke atmosfer dengan berkurangnya sampah makanan dan sampah organik lainnya yang membusuk.
Baca juga : Tanah Subur dan Sampah
Sumber : Berbagai sumber dan referensi yang relevan.
Posting Komentar untuk "Kompos : Pengertian, Jenis dan Manfaatnya"